Antara Catatan Dan Percakapan

Di antara lembar-lembar agenda,

kau dulu hanya nama yang kutulis,
instruksi yang kuterima,
perintah yang tak boleh terlewat.

Dingin, formal, tanpa jeda,
aku si penyusun kata,
"Semua telah tuntas"—singkat, tak berbalas.
Catatan tersusun rapi,
instruksi datang tanpa basa-basi.

Tapi waktu punya cara sendiri,
memecah dinding yang dulu tinggi.

Mulai ada obrolan kecil di sela tugas,
tentang kopi yang terlalu manis,
tentang rapat yang terasa tak habis,
tentang waktu yang mulai terkikis.

Kau mulai bertanya, bukan hanya menetapkan,
aku mulai menjawab, bukan hanya mengangguk.
Dan di antara catatan-catatan
yang dulu kaku dalam agenda,
terasa ada ruang baru,
tempat kepercayaan tumbuh tanpa suara.

Kini, tiap pagi bukan sekadar sapa,
melainkan perbincangan sebuah keluarga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN DESEMBER

KALENG MERAH

Percakapan yang Tertunda