HUJAN DESEMBER

 Hujan Desember mengetuk jendela.

Seperti tamu lama yang telah lupa rumah.

Ia datang membawa cerita:

tentang daun- daun yang gugur,

tentang langkah- langkah yang tertinggal di trotoar,

tentang suara yang hilang di ujung telepon.


Aku duduk di ruang tamu.

Membaca hujan yang mengalir dari matamu

kau bilang, " hujan ini seperti kita, datang sekejap, lalu menggenang"


Di luar hujan terus jatuh tanpa suara

Aku ingin bertanya:

apakah ini perpisahan,

atau hanya cuaca?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KALENG MERAH

Percakapan yang Tertunda