Kota Menara

 


Rinduku menguap

menurunkan hujan di pelupuk mata.

Teringat genangan- genangan kenangan

di sepanjang jalanan kota menara.


Harapanku lebih tinggi dari menara itu.

Namun nyaliku,

lebih rendah dari pada sujud para peziarah.

Hanya tangan yang tak pernah lelah menengadah,

untuk meminta hadian,

seindah senyummu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN DESEMBER

KALENG MERAH

Percakapan yang Tertunda