the end


Ternyata Sesingkat ini
,

Semua terasa ketika sudah diakhir. kenyamanan, kedekatan, kebersamaan dan kekompakan. Tapi entah mengapa, ketika semakin sedikit lagi, waktu yang tersisa semakin terasa panjang. Bukan apa, aku hanya berusaha menikmati tanpa takut terbayang- bayang dengan perpisahan. Persuaan, candaan, kegaduhan dan letupan- letupan kebahagiaan lainnya akan tetap menggema memenuhi udara, tersimpan dilapisan tembok- tembok yang akan semakin pudar, di lemari kayu itu, yang kita buat bersama- sama diwaktu lalu yang mulai usang, pun ikut menyimpan potongan- potongan alur kehidupan kita di ruangan lebar ini. Alunan jrigen dan tamborin biru itu, yang dibawakan bapak dua tahunlalu, yang selalu dimainkan beserta bait- bait nadzompun tak kalah memenuhi sisa- sisa sudut ruang yang menjadi saksi bisu semua pertemanan kita.
Walau tak selalu tentang tawa, tapi bersama kalian, aku merasa ada. Ada di tengah- tengah keluarga cemara yang selalu memberi kehangatan dan ruang untuk saling mengerti dan memahami. Walau tak jarang juga ada perdebatan- perdebatan kecil, perselisihan, salah faham, iri hati, dan perasaan teracuhkan. Tapi itu semua adalah warna. Warna dari kehidupan kita. Karena tak selamanya hidup itu pelangi. Badai dan hujan juga adalah pembentuk diri kita untuk menjadi lebih kuat. 
Setelah dari sini, ketika kalian mau pergi, tolong tinggalkan salah sebuah dari milik kalian disini. Walau toh itu hanya sebuah rindu, karena itulah yang akan menjadi alasan untuk kita bisa kembali kesini lagi. Walau bukan untuk seperti dulu. Setidaknya, jangan biarkan semua menguap dan beterbangan dengan debu. Tolong sisakan sedikit ruang di sudut terdalam, untuk sekedar menyimpan kenangan, ‘bahwa kita pernah disini'  Mungkin kita tak sehebat mereka semua yang disana, yang selalu berangkat memakai sepatu, membawa lks lebih dari satu dan melaksanakan upacara disetiap minggu, tapi kita semua memiliki pelajaran dan pengalaman yang lebih berkesan dari milik  siapapun. Ingat kawan, kita perintis, bukan pewaris, jejak apa yang kita pijakkan, akan selamanya diikuti dan dikenang. Tetaplah bangga dengan membawa gelar angkatan pertama, walau apapun yang kita miliki sangatlah sederhana.
Mungkin terkesan membosankan. Tiga kali disetiap hari, dengan kurun waktu tiga tahun kita disatukan diruangan yang sama. Tapi aku akan sangat senang jika setelah ini kalian menyapaku ketika bersua di persimpangan jalan.
Selamat bertemu di zona kesuksesan, ku tunggu kalian, bersama denganku menjalani mimpi- mimpi kita yang telah terwujud.
Sapa dan temuilah aku, sebagai orang yang pernah menemani proses menuju kesuksesan 
kalian dimasa lalu. 
                           



                                Bahrul ulum, 13 juni 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN DESEMBER

KALENG MERAH

Percakapan yang Tertunda