Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Antara Catatan Dan Percakapan

Di antara lembar-lembar agenda, kau dulu hanya nama yang kutulis, instruksi yang kuterima, perintah yang tak boleh terlewat. Dingin, formal, tanpa jeda, aku si penyusun kata, "Semua telah tuntas"—singkat, tak berbalas. Catatan tersusun rapi, instruksi datang tanpa basa-basi. Tapi waktu punya cara sendiri, memecah dinding yang dulu tinggi. Mulai ada obrolan kecil di sela tugas, tentang kopi yang terlalu manis, tentang rapat yang terasa tak habis, tentang waktu yang mulai terkikis. Kau mulai bertanya, bukan hanya menetapkan, aku mulai menjawab, bukan hanya mengangguk. Dan di antara catatan-catatan yang dulu kaku dalam agenda, terasa ada ruang baru, tempat kepercayaan tumbuh tanpa suara. Kini, tiap pagi bukan sekadar sapa, melainkan perbincangan sebuah keluarga.

Percakapan yang Tertunda

Kita duduk berhadapan, Meja kopi di antara jarak yang tak terlihat. Kau akan berbicara, aku berusaha mendengarkan, tapi suara kita tersangkut di kerongkongan, seperti janji yang tak sempat pulang. "Kita baik-baik saja, kan?" tanyamu tanpa suara, hanya tatapan yang retak di ujung mata. Aku ingin menjawab, tapi kata-kata sering kali adalah teka-teki yang membuat kita tersesat: antara ingin dimengerti dan tak tahu bagaimana menjelaskan diri sendiri. Di meja itu, kopi semakin dingin, waktu terlipat tanpa pamit, dan kita hanya diam, seolah diam adalah bentuk lain dari sebuah rasa  yang terlalu lelah untuk berbicara