Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

HUJAN DESEMBER

 Hujan Desember mengetuk jendela. Seperti tamu lama yang telah lupa rumah. Ia datang membawa cerita: tentang daun- daun yang gugur, tentang langkah- langkah yang tertinggal di trotoar, tentang suara yang hilang di ujung telepon. Aku duduk di ruang tamu. Membaca hujan yang mengalir dari matamu kau bilang, " hujan ini seperti kita, datang sekejap, lalu menggenang" Di luar hujan terus jatuh tanpa suara Aku ingin bertanya: apakah ini perpisahan, atau hanya cuaca?

Kota Menara

Gambar
  Rinduku menguap menurunkan hujan di pelupuk mata. Teringat genangan- genangan kenangan di sepanjang jalanan kota menara. Harapanku lebih tinggi dari menara itu. Namun nyaliku, lebih rendah dari pada sujud para peziarah. Hanya tangan yang tak pernah lelah menengadah, untuk meminta hadian, seindah senyummu.