Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Ruang

Kau hanya membukakan pintu, Hanya menyuguhkan cangkir, Tanpa seduhan kopi. Bagaimana aku akan masuk dan menikmatinya? Sementara aku tak mungkin lancang Dengan duduk di sebelahmu, Dan bersandar di bahumu. Tanganmu terlalu jauh untuk kurengguh, Terlalu dekat untuk ku abaikan.

KALENG MERAH

 KALENG KHONG GUAN Berisi alur kehidupan. Kadang biskuit, kadang rengginang, kadang juga tape ketan. Mengikat paradoks, Megah dari luar, tapi penuh tipuan di dalamnya. Kompleks dari luar, tapi sesederhana itu di dalamnya. Seperti para tetangga- tetangga, Di luar berkaleng khong guan, tapi omongannya  seperti rengginang, kriuk- kriuk. Seperti para petinggi- petinggi negri ini. Di luar berkaleng khong guan, tapi isinya tape ketan. kenyataan yang difermentasikan, untuk kemudian disajikan. Seperti juga roda kehidupan. Terus berputar, kadang manis, kadang gurih, kadang juga masam. Terima kasih untuk  rengginang dan tape ketan. Telah mempertahankan rasa percaya diri tuan rumah, dan melestarikan budaya untuk tetap menyajikan kaleng merah.  Terima kasih, Khong Guan